Senin, 29 November 2010

Obat Vertigo, Obat Maag | Testimoni Fitri Ariani

Tidak Ada lagi Putus AsaSejak duduk di SMA, sakit kepala terus menemani perjalanan hidup Fitri Ariani (47 tahun). Awalnya rasa itu mendera dengan frekuensi yang tidak sering. Namun lambat laun, hampir setiap hari Fitri merasakannya. 
“Sakitnya bisa berlipat mana-kala saya harus memikirkan hal-hal yang berat, baik masalah keluarga maupun pekerjaan,” jelas Fitri.
Obat menjadi andalan Fitri untuk mengurangi rasa sakit kepala yang teramat sangat itu. 
“Bahkan sehari saya bisa habis 2 strip obat pusing,” katanya. 
Dokter yang ditemuinnya pun tidak memberikan solusi. Fitri hanya mendapatkan penjelasan bahwa ini adalah vertigo. Dan vertigo belum ada obatnya. Kalaupun diberi obat, hanya sebagai penenang bukan penyembuh. Terpaksa Fitri harus pasrah mendengar vonis yang diberikan dokter. Terbayang dalam hidupnya siksaan sakit kepala yang terus mendera seumur hidupnya. Maret 2009 lalu, menjadi puncak depresi fitri atas derita yang dialaminya. Kepasrahan total telah menggema di hatinya. Doa, dan ikhtiar terus dijalankan. 
“Alhamdulillah, Allah SWT mengabulkan doa saya, dengan mengutus Tahitian Noni Juice sebagai mediasi kesembuhan bagi saya,” terang Fitri yang sebelumnya sempat tidak percaya dengan produk apapun, karena ia telah mencoba namun hasilnya tetap nihil.
“Saya telah mencoba berbagai obat-obatan baik medis maupun herbal. Namun tak satupun yang mampu meredakan sakit ini. Sehingga akhirnya, saya mencoba
Tahitian Noni Juice. Awalnya sempat ragu, namun setelah dicoba dengan terpaksa, justru Tahitian Noni Juice memberikan perubahan yang luar biasa pada saya,” cerita Fitri.
Setelah mengkonsumsi Tahitian Noni Juice selama dua minggu, Fitri langsung merasakan khasiatnya. 
“Sakit kepala itu tidak muncul lagi, dan yang hebatnya lagi bukan hanya vertigo saya yang disembuhkan, maag akut saya pun turut dibenahi oleh Tahitian Noni Juice,” Katanya.
Maag juga menjadi penambah derita kesehatan Fitri, bahkan Fitri pernah menjalani opname karena maagnya sangat akut. 
“Saat masa detoksifikasi, saya sampai muntah-muntah, namun setelah itu, saya bebas dari rasa perih pada lambung dan yang pasti saya bebas makan.“ 
Kini Fitri lebih tenang dan bersemangat dalam menjalani hari-hari. Tidak ada lagi kata putus asa dalam hidupnya.

Baca Selengkapnya...

Minggu, 28 November 2010

Obat ARMD, Obat Vertigo, Obat Linu - Linu, Obat Batuk, Obat Kaki Kram | Testimoni Suria Hariyatie Soeherman

Sakit mata ARMDSuria Hariyatie Soeherman (71 tahun). Meskipun sudah cukup umur, saya masih dipercaya orang untuk bekerja sebagai karyawan swasta sekitar tahun 1995. Saat itu merupakan awal dari berbagai penyakit yang saya derita sampai bertahun-tahun, antara lain vertigo, linu-linu, batuk, dan kaki kram. Setiap hari selalu mengkonsumsi obat.
Tahun 2009, saya mulai mengkonsumsi Tahitian Noni Juice, akan tetapi tidak rutin. Meskipun begitu, sakit vertigo dan batuk saya saja yang sembuh, tapi sakit linu-linu dan kram saya tidak sembuh, sehingga saya masih mengkonsumsi obat terus. Namun kesembuhan yang saya rasakan hanya sebentar saja. Tahun 2010, tepatnya pada bulan mei, saya terkena sakit mata. Mata saya tiba-tiba kabur, melihat tidak jelas, sehingga saya tidak biasa membaca sama sekali. Tetapi sebetulnya, sudah setahun yang lalu sekitar bulan mei tahun 2009, mata saya yang kanan sudah terasa tidak bisa melihat dengan jelas, akan tetapi tidak saya rasakan karena saya rasa hanya sakit mata biasa saja. Meskipun begitu, saya sempat juga periksa ke dokter dan sudah di beri obat mata, tapi belum juga sembuh.


Terkena ARMDKetika di rumah sakit, mata saya di cek dan hasilnya, retina saya terjadi pendarahan. Saya periksa ke dokter mata sampai tiga kali dan divonis sebentar lagi buta untuk mata yang kiri dan yang kanan sudah buta. Saya kemudian pindah ke dokter yang lebih baik karena karena saya merasa tidak puas. 

“Setelah di periksa, saya dinyatakan kena penyakit ARMD (Age Related Macular Degeneration), yaitu penyakit pada mata yang merusak pengelihatan sentral, “ katanya. 
Penyakit ini merusak macula, yaitu suatu daerah kecil dibagian retina yang terdapat di dalam bola mata. Macula berperan dalam membedakan warna dan melihat jelas atau detail. ARMD tidak mengganggu penglihatan tepi, sehingga tidak menyebabkan kebutaan total. Resiko bertambah dengan bertambahnya umur, biasanya dimulai pada umur 50 tahun. Menurut para ahli, penyebabnya adalah karena genetic, nutrisi, merokok, matahari.

Saya dianjurkan untuk suntik mata sebanyak 3X dengan biaya kurang lebih Rp. 7.500.000 untuk sekali suntik. Tapi tidak menjamin kesembuhan secara total. Selain itu, posisi kedua bola mata juga bisa berubah. Hasil dokter yang terakhir ini merupakan titik awal saya memutuskan untuk mengkonsumsi Tahitian Noni Juice secara rutin karena saya ingin segera sembuh. Saya minum 60ml x 2 perhari dan saya buat untuk obat tetes. 

“Saya bersyukur sekali, pada hari ketiga saya sudah mulai melihat menu makanan yang akan saya makan, sudah bisa membaca, tetapi siang hari, untuk malam hari masih belum bisa. Kurang lebih pada hari kesepuluh, saya sudah bisa melihat dengan jelas semuanya, tapi untuk tulisan huruf yang kecil-kecil tidak bisa karena mungkin juga karena factor usia. Seiring dengan itu, sakit vertigo dan kaki kram saya hilang karena tidak pernah kambuh lagi, “ katanya dengan penuh syukur.

Baca Selengkapnya...

Kamis, 25 November 2010

Obat Janin tidak Berkembang | Testimoni Lenny dalam Pengobatan Janin tidak Berkembang


Bulan februari 2006 menjadi momen yang membahagiakan sekaligus menegangkan untuk Lenny dan suaminya, Erwan Seriyanto. Saat itu, Lenny baru mengetahui dirinya hamil. Dokter memperkirakan usia kandungannya sekitar enam atau tujuh minggu.

Ini tentu berita menggembirakan. Namun setelah diperiksa, dokter juga menemukan semacam kista dalam kandungan Lenny. “Dokter lalu menyarankan agar dikuret. Takutnya kista ini berbahaya,” Kata Lenny. Tidak mau langsung percaya pada satu dokter, Lenny dan suami lalu mencari second opinion. Syukurlah mereka melakukan hal ini, karena pendapat dokter kedua ternyata berbeda 180 derajat.

“Menurut dokter kedua, yang dikandungan saya itu bukan kista, tapi janin yang tak berkembang. Jadi, saya sebenarnya mengandung anak kembar. Dokter kedua tidak menyarankan untuk kuret. Katanya, nanti juga luruh sendiri,” tutur Lenny. “saya lalu bertanya apa ada obat atau vitamin yang bias menguatkan janin itu ? sayangnya dokter menjawab tidak ada.”

Lenny lalu mencoba mengonsusi Tahitian Noni Juice karena diperkenalkan oleh adik iparnya. Setiap hari, selama satu bulan, ia mengonsumsi satu sendok makan Tahitian Noni Juice per jam. Ketika memriksakan diri kembali, dokter terkejut karena janin yang tadinya tidak berkembang kini terlihat aktif kembali! Posisi janin pun bagus. “Kok, bisa?” Tanya dokter setengah tak percaya.

Selama kehamilan, Lenny pun meneruskan konsumsi Tahitian Noni Juice-nya. Kedua janin dalam kandungan sangat aktif. Bobot tubuh Lenny pun naik 30 kilogram. Pada usia kehamilan delapan bulan, ia meminta dokter melakukan operasi caeras. “ Saya tidak kuat lagi karena badan sudah terasa sangat berat. Perut besar sekali. Napas juga ngap – ngap,” kenang Lenny.

Syukurlah, Lenny melahirkan dengan lancer. Kedua putrid kembarnya juga sehat. Fraya lahir berbobot 2,1kg, sedangkan Freya 2,4 kg. sejak mereka berusia tiga bulan, Lenny sudah membiasakan mereka untuk mengonsumsi Tahitian Noni Juice dengan dosis satu sendok the, dua kali sehari. Kini mereka sudah berusia sekitar empat tahun dan masih terus minum Tahitian Noni Juice. Setiap hari, keduanya minum 30ml Tahitian Noni Juice, minimal dua kali sehari.

“Anak – anak saya sehat, aktif dan daya ingatnya juga bagus. Padahal, saya tidak memberikan vaksin lengkap pada mereka. Cukup Tahitian Noni Juice,” ucap Lenny.

Pengalaman ajaib Lenny juga sering dibagikannya pada ibu – ibu lain yang memiliki masalah sama. Biasanya, Lenny sharing lewat milis 0 milis yang diikutinya. Siapa tahu, keajaiban ini juga bias dirasakan oleh wanita lain yang tadinya merasa menemui jalan buntu.





Baca Selengkapnya...

Selasa, 23 November 2010

Obat Kanker Payudara | dr. Sri Purwaningsih Tahitian Noni Juice Memaksimalkan Terapi Medis


“Stabilitas tubuh terus membaik dari hari ke hari”

Sudah hampir tiga tahun dr. Sri Purwaningsih atau akrab dengan panggilan dr. Pur berjuang melawan kanker. Awalnya pada akhir tahun 2005, dr. Pur merasakan ada benjolan dilingkar payudaranya. Kecurigaannya bahwa itu adalah sebuah kanker pun ternyata terbuat setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Satu – satunya jalan mengobatinya adalah kemotrapi. Selama hampir enam bulan sejak januari 2006 hingga juni 2006, dr.Pur menjalani kemoterapi hingga 6 kali setiap 4 minggu sekali. “efek kemoterapilah yang membuat saya tersiksa. Bayangkan selama dua minggu lebih saya mual dan muntah, belum lagi rambut yang rontok dan kulit yang mongering,” ujar dr.Pur.
Bahkan dr.Pur juga merasakan cairan yang ada pada sendi – sendinya mongering sehingga setiap menggerakkan tubuhnya disertai rasa sakit luar biasa. “ Sayang sekali saya baru dikenalkan Tahitian Noni Juice pada akhir maret 2009 lalu padahal setelah saya mengkonsumsinya dengan dosis 2X100cc tubuh saya terasa nyaman,” terang dr.Pur yang kondisi kesehatan dan staminanya bertambah baik setiap harinya.
Rutinitas dr.Pur mengonsukmsi Tahitian Noni Juice berbuah manis. Pertengahan tahun april lalu, saat memeriksakan diri ke RSCM, tidak ditemui adanya kanker lagi. “Hasil pemeriksaannya negative terhadap semua tanda kanker, membuat saya semangat berbagi resep sehat kepada teman – teman yang masih mengalami hal serupa dengan saya,” imbuhnya.
Kini, dr.Pur merasakan stabilitas tubuh terus membaik dari hari kehari. “Tahitian Noni Juice tidak saja membuat istirahat saya dan nafsu makan saya membaik, namun segala fungsi kerja organ tubuh saya diperbaiki. Buktinya saya tidak lagi merasakan hal – hal yang yanggal pada diri saya. Terima kasih Tahitian Noni Juice.






Baca Selengkapnya...

Senin, 22 November 2010

Obat Tumor Payudara | Testimoni Nia Kurniasih dalam Pengobatan Tumor Payudara


“Karena sehat itu mahal harganya, maka Tahitian Noni Juice merupakan solusi terbaik nbagi kami sekeluarga dalam meningkatkan gairah hidup”

Bermula dari penderitan tumor payudara yang telah menyiksa Nia sejak usianya masih 17 tahun. Bahkan diusia belia itulah, Nia telah melakukan operasi pengangkatan benjolan payudara sebelah kanannya. Namun tumor kedua kembali merongrongnya, tepatnya di tahun 1993 di tempat yang sama. “Mau tidak mau, operasi kembali di lakukan. Tapi pihak dokter masih menyatakan bahwa tumor yang ada pada tubuh saya tergolong jinak.”

Pasca operasi, Nia kembali Tenang, namun kali ini Nia tidak akan muncul lagi. Nia hanya bisa pasrah dan terus menjaga kesehatanya. Ternyata kekhawatiranya benar. Tahun 2006, sepulangnya dari Tanah Suci, Nia melakukan pemeriksaan kesehatan (General Check Up). Hasilnya kembali didapati tumor yang tumbuh dibagian yang sama lagi. Maka Operasi ketiga kembalipun di lakukan. Bahkan, putri pertamanya yang berusia 20 tahun pun ikut dioperasi karena setelah dilakukan pemeriksaan terdapat benjolan tumor di payudaranya.
”Sungguh sebuah cobaan yang Insya Allah Kami jalani dengan ikhlas,” pikir Nia saat itu.
Sejak saat itu, Nia dan keluarganya berlangganan ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaaan kesehatan. Bahkan pada tahun 2008 lalu. Hasil check up yang dilakukan Nia kembali menghasilkan sebuah titik tumor yang kini berpindah di payudara kiri.
”Mau bagaimana lagi, saya terus berusaha melawannya. Sampai akhirnya saya dikenalkan dengan Tahitian Noni Juice pada Desember 2008.
Mulanya, karena tidak enak sama teman yang menawarkan.Nia terpaksa membelinya.
”Tapi karena mahal ya saya rutin membelinya, sehari 2x15ml,” katanya.
Sampai akhirnya Nia membuktikan sendiri khasiatnya. Titik tumor yang sudah terdeteksi pada 2008 lalu, mendadak hilang saat dilakukan pemeriksaan di tahun 2009.
“Bahkan tumor yang juga di diagnosa ada di rahim saya juga menghilang, Subhanallah,” jelasnya. ”Bahkan yang awalnya saya minum sendiri, kini tidak lagi. Suami dan anak saja menjadi kerajinan minum noni. Pasalnya, maag akut yang diderita suami sudah terobati, lalu anak-anak saya yang mengidap asma tidak lagi kambuh dan terlepas dari ventolin.”
Kini Nia dan Keluurga memulai harinya dengan mengkonsumsi Tahitian Noni Juice terlebih dulu.

“Karena sehat itu mahal harganya, dan Tahitian Noni Juice merupakan solusi terbaik bagi kami sekeluarga dalam meningkatkan gairah hidup. Bahkan tak hanya dapat sehat, tapi juga income mengalir lewat bisnis yang bisa kita jalani di TNI.”






Baca Selengkapnya...

Minggu, 21 November 2010

Obat Psoriasis | Testimoni Ratri dalam Pengobatan Psoriasis


TAK MINDER LAGI UNTUK BERGAUL
Pada masyarakat umum nama Psoriasis akan terdengar awam di telinga. Sejenis apakah itu? Tapi bagi mereka yang mengetahui hal ini pasti tidak ingin didekati oleh Psoriasis. Psoriasis adalah penyakit gangguan auto imun – menyerang imunitas tubuh – tapi hanya pada kulit. Walau jenisnya tidak terlalu berbahaya seperti Lupus. Namun Psoriasis ini juga mampu menyebabkan kanker kulit jika dibiarkan berkembang.
Ratri Zulkarnaen adalah salah satu penderita Psoriasis. Mulanya pada bulan Agustus 1996 silam, Ratri mengalami rasa gatal di siku lengannya. Warnanya pun memerah, namun jika digaruk menimbulkan bekas luka. Ratri berpikir bahwa itu merupakan rasa gatal biasa. Tak berselang lama, gatal dan merah tersebut menjalar ke bagian tubuh lainnya. “Parahnya kulit yang sudah memerah tersebut mudah terkelupas, dan sangat sensitif sehingga mudah berdarah,” ujar Ratri.
Langkah medis segera diambil Ratri. Karena wilayah penyebarannya sudah mencapai kepala. “Saya sangat malu dalam pergaulan. Bahkan untuk melakukan hobi renang saja saya sampai tidak berani.” Pihak dokter yang menangani Ratri, hanya bisa memberikan salep, yang hasilnya hanya untuk menjaga agar penyebarannya tidak lebih parah.
“Saya pernah membaca sebuah artikel di koran nasional, bahwa Psoriasis ini belum ada obatnya. Penyakit ini bisa membahayakan dan beresiko menyebabkan komplikasi seperti kardiovaskuler, diabetes, kanker, obesitas dan lain-lain,” ungkap Ratri yang menceritakan bahwa penyebab terjadinya Psoriasis adalah stress.
Solusi medis hingga non-medis dijalani. Akupuntur pun dilakukan Ratri. Hasilnya tak jua berbuah positif. Sudah lebih dari 13 tahun Ratri memerangi Psoriasis. Bahkan tingkat kespasrahkan telah ia genggam kuat. Sampai pada Februari 2009 silam Ratri diperkenalkan Tahitian Noni Juice. “Awalnya sih terpaksa karena yang menawari teman, ya saya beli aja, yah tidak ada salahnya dicoba. Saya rutin mengonsumsi dengan dosis 2x30ml hingga 4x30ml. Alhamdulillah hasilnya menakjubkan.” Ratri tidak lagi mengalami gatal-gatal, jika kulitnya mulai memerah dan gatal, Ratri langsung mengoleskan Tahitian Noni Juice pada daerah yang diserang Psoriasis tersebut.
“Alhamdulillah kesabaran saya dalam menghadapi cobaan Allah SWT, berlabuh di Tahitian Noni Juice. Tahitian Noni Juice memberi solusi secara global, tidak hanyak membantu mengatasi masalah kesehatan, tapi membantu saya dan suami dalam program pelangsingan tubuh. Dan yang terpenting, saya tidak malu untuk bersosialisasi, serta melakukan hobi renang saya. Terima kasih Tahitian Noni Juice.”







Baca Selengkapnya...

Sabtu, 20 November 2010

Stamina dan Vitalitas | Testimoni Januar Anwar dan Lindawati Rusli dalam Menjaga Stamina dan Vitalitas


Tahitian Noni Juice menjadi penjaga stamina dalam aktivitas tinggi. Bahkan bagi yang sudah berumur sekalipun.”

MENSANA INCORPORE SANO, artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Istilah ini sangat cocok untuk menggambarkan Yanuar Anwar dan Lindawati Rusli yang tak pernah luput mengolah badannya setiap hari demi kesehatan. Mereka membuktikan bahwa dengan menjalankan pola hidup sehat, hidup menjadi semakin penuh makna. Walaupun usia Yanuar dan Linda sudah berkepala enam, namun mereka mampu eksis dengan para muda – mudi dalam mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga khususnya senam. Mungkin anda berfikir bahwa gerakan yang mereka lakukan dengan usia di atas 60 tahun sangatlah minim. Tapi jangan perprasangka. Walau lawan mereka dalam perlombaan aerobic dan fitness masih muda, Yanuar dan Linda tak gentar menghadapinya. Justru mereka kerap memnangkan lomba tersebut.
“Jika tubuh kita sudah terbiasa maka usia tidak akan menjadi halangan,” tegas Yanuar. Terkadang keram oto, atau kelelahan menjadi resiko yang harus kami tanggung. Tapi sejak mengonsumsi Tahitian Noni Juice pada desember 2007 silam, Yanuar dan Linda tak lagi mempermasalahkan hal itu. “kami meyakini bahwa, Tahitian Noni Juice mampu menetralisir toksin serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,” ungkap Yanuar. Menurut Yanuiar, sering kali kita tidak menyadari bahwa toksin dalam tubuh bias hadir melalui perantara apa saja, baik makanan, minuman ataupun lingkungan dan benda – benda yang bersentuhan dengan kita. Namun sejak kehadiran Tahitian Noni Juice kedua pecinta senam ini tak perlu lagi khawatir soal ketahanan tubuh. “Kami menyerahkan semuanya kepada Tahitian Noni Juice.”






Baca Selengkapnya...

Jumat, 19 November 2010

Obat Kanker Payudara | Testimoni Rani Ambasari dalam Pengobatan Kanker Payudara


“ Saya yakin, apapun ciptaan Tuhan pasti ada manfaatnya dan buah noni adalah salah satunya “

Menemukan benjolan sebesar bakso (kecil) di payudara tentu hal yang menakutkan bagi seorang wanita. Itulah yang dialami oleh Rani. Saat itu, tahun 2007, ia bahkan baru berusia 24 tahun. Hasil USG menunjukkan benjolan itu Cuma tumor jinak. Meskipun tak berbahaya, tumor itu harus diangkat. Setelah operasi dilakukan, tumor itu diperiksa. Menurut pemeriksaan patologi. Tumor itu ternyata ganas. Rani disarankan untuk menjalani radioterapi atau penyinaran untuk menuntaskan sisa – sisa sel kanker dalam tubuhnya. “ saya enggan disinar karena takut efek sampingnya kulit gosong dan hitam. Radiooterapi memang mematikan sel kanker, tapi sel – sel sehat juga ikut mati. Saya lalu mencari second opinion ke lima dokter ! Namun semuanya berpendapat sama, “ tutur Rani. Rani lalu menunda radioterapi hingga setahun, tapi ucapan dokter terus menghantuinya. Akhirnya, pada tahun 2008, ia menjalani tiga puluh kali radioterapi selama 2,5 bulan. Tiga bulan setelah paket radioterapinya selesai, hasil tes darah Ca15-3 cukup baik. Penanda kankernya menunjukkan angka sembilan (rujukannya tidak boleh melebihi 28). Rani pun puas.
Namun 3 bulan kemudian, ketika melakukan tes darah Ca15-3 lagi, ia mendapat kabar buruk. “Rani, penanda tumormu naik jadi 14. ada kemungkinan menjolanmu akan muncul lagi,” kata dokter. Rani lalu disuruh menjalani enam kali kemotrapi, tapi lagi – lagi Rani menolak karena ngeri pada efek sampingnya. Tiga bulan setelah itu, Rani jatuh sakit. Ia demam tinggi selama sebulan penuh, kepala sebelah kanannya pusing seperti ditusuk – tusuk. Puncaknya, ia anfal. Lemah terbaring di ranjang, tak bias jalan dan tak ada makanan yang bias masuk ke tubuh. Ia dirawat di rumah sakit selam seminggu penuh. Ternyata penanda kankernya sudah mencapai angka 25. karena tak kunjung ada perubahan, Rani keluar rumah sakit dengan dongkol. Ia juga tak mau minum obat – obatan medis lagi. Ia sudah lelah harus minum obat selama sakit. Saat itulah, seorang teman mengirimnya Tahitian Noni Juice. Awalnya Rani menolak karena sudah merasa putus asa. Tapi lama – lama ia tertarik karena Tahitian Noni Juice berbentuk jus, bukan tablet seperti yang biasa diminumnya. “Tadinya saya hanya berniat menyembuhkan jerawat – jerawat di wajah. Saya minum Tahitian Noni Juice empat kali sehari, setiap minul 60ml.” Alangkah kagetnya Rani ketika tiga bulan setelah rutin mengonsumsi Tahitian Noni Juice, penanda tumornya menurun menjadi 17. pada bulan kesembilan, penanda tumornya bahkan sudah mencapai titik aman, 9. 
“Sekarang saya segar bugar, walaupun banyak pekerjaan. Tak pernah jatuh sakit lagi. Hingga kini, saya terus meminum Tahitian Noni JuiceTahitian Noni Juice itu terbuat dari buah noni, ciptaan Tuhan. Saya yakin, apapun ciptaan Tuhan pasti ada manfaatnya.






Baca Selengkapnya...

Rabu, 17 November 2010

Keracunan Bisa Ular Yosia Yosafat Berpacu dengan Waktu


 “Inilah pertolongan Yang Maha Kuasa “

Yosia belum genap empat tahun ketika mata kaki kananya dipatuk ular berbisa. Menurut ibu Yosia – poppy bintang Puspita--, ular itu berwarna hijau dan buntutnya merah. Ukurannya tidak terlalu panajang. Yosia langsung segera mendaptkan serum anti bias ular, namun harga serum yang mahal membuat ibunya berpikir dua kali. “ Saya tidak kuat membayarnya. Saya berasal dari kalangan ekonomi lemah,” tutur bintang. Akhirnya, yosia kecil hanya diinfus dan diberi suntikan. “kaki anak saya bengkak berwarna kebiruan. Seiring waktu, bengkaknya merambat keatas. Mula – mula hanya bengkak dari kaki sampai lutut, lalu pahanya ikut bengkak. Lama – lama penisnya juga bengkak. Kadar trombositnya juga turun terus,” jelas Bintang. Bintang lalu menelpon pihak gerejanya untuk meminta bantuan.Betty,rekan segerejanya, lalu memberinya sebotol Tahitian Noni Juice. Kata Betty, Tahitian Noni Juice dapat menetralisir racun. Betty menyuruh Bintang memberi satu sloki Tahitian Noni Juice pada Yosia. Tapi karena panic, bintang tak menyimak. Ia hanya memberikan dua sendok makan Tahitian Noni Juice setiap jam pada putranya. Ia juga mengompres bagian – bagian yang bengkak dengan kain yang dibasahi Tahitian Noni Juice. Yosia pertama kaliu mengonsumsi Tahitian Noni Juice pada hari minggu. Esoknya, hari senin, kaki Yosia yang tadinya sekeras kayu, mulai melunak.
Dibagian kaki yang terpatuk ular, keluar cairan berwarna hijau bercampur darah. Ia juga mulai lancer buang air kecil dan besar. Sebelumnya, karena dubur dan penisnya membengkak, ia sulit membuang hajat. Namun pada hari selasa, tuibuhnya mulai bengkak lagi. Trombositnya semakin menurun. Bintang akhirnya memutuskan untuk memberikan serum anti bias yang relatif mahal itu pada putranya. Ia juga menaikkan dosis Tahitian Noni Juice menjadi dua sloki perjam. Selain itu, setiap yosia menjerik kesakitan, ia langsung memberinya dua sendok makan Tahitian Noni Juice. Hari Rabu, Bintang tak henti – henti mengompres Yosia dengan Tahitian Noni Juice. Dua botol Tahitian Noni Juice langsung tandas hari itu. Keesokannya, bagian – bagian yang bengkak mulai mengempis. Kadar trombosit yosia perlahan – lahan merambat naik. Pada hari sabtu trombositnya sudah berada di angka normal. Hari minggu, yosia diperbolehkan pulang. Walaupun masih sedikit bengkak, kondisinya sudah jauh membaik. Beberapa hari setelah keluar dari RS, barulah bengkak – bengkaknya kempis total. Warna biru kehitaman yang menjalar di kakinya juga lenyap. Biru – biru  itu adalah sel darah merah yang disurak oleh bisa ular.
Kini Bintang dapat memluk putranya dengan lega. Sampai kapanpun, ia takkan melupakan masa – masa menegangkan saat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan anaknya. “Inilah pertolongan Yang Maha Kuasa,” katanta, lirih.






Baca Selengkapnya...

Selasa, 16 November 2010

Obat Depresi Berat | Testimoni Sri Asoka Wandiri


Kini Tak lagi Berteriak-Teriak

Riwayat depresi Sri bersumber dari setumpuk kekecewaan yang di pendamnya. Saat ia masa kecil, Ibu Sri mendidik dengan keras,bakan kadang main tangan. Menjelang dewasa,ia jatuh hati pada seorang pria,namun ibunya tak setuju.Dengan hati hancur, ia meninggalakan kampung halamanya di Bojonegoro dan pergi ke jakarta,Sri menikah dengan seorang pria yang menjanjikan kesejahteraan bila Sri mau menikahinya. Sayangnyakenyataan yang di dapat tidak seperti yang dijanjikan.
Semua kekecewaan ini di pendam oleh Sri. Ia tak pernah membagi bebanya pada siapapun.Suatu hari ia meledak, Ia mulai sering berteriak-teriak sendiri, meskipun masih bisa nyambung bila diajak ngobrol oleh orang. Pada tahun 2007, suaminya meninggal. Peristiwa ini rupanya membawa duka yang mendalam. Sejak saat ia hanya bisa bicara waras selama 5 menit.Selebihnya, ia menceracau soal masa lalu. Ia juga mulai sering kabur dari rumahnya di serpong karena ingin pergi ke rumah lamanya di manggarai.masalahnya,ia sering tersesat dan tak tahu jalan pulang.
Sekitar tahun 2008, Sri di bawa oleh anaknya ke beberapa psikiater .Mereka memberi  Sri obat penennang yang membuat lemas, mengantuk dan tidur seharian. Alternatif yang menggunakan pendekatan agama. Jenis Pengobatan ini juga tak berhasil. Terkahir ,putra Sri –Ratmoko—membawanya ke panti rehabilitasi mental di daerah Parung, Bogor. Sri menghabiskan empat juta rupiah perbulan.”Ibu memang tidak lagi berteriak-teriak tapi anehnya refleknya jadi lambat. Ia berjalan setapak-setapak dan bicaranya lambat.Rupanya, tempat itu memberikan dosis tinggi pada ibu,” Jelas Ratmoko. Beberapa waktu setelah di pulangkan dari panti Rehabilitasi, Sri tidak mampu berjalan. Selama dua hari,Ia tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki. Ekspresinya tampak kosong. Pada hari ketiga ia, mulai bisa berbicara sedikit, walau geraknya masih lambat. Saat itulah salah seorang teman Ratmoko dan menawarinya bisnis Tahitian Noni Juice. Ratmoko bertanya berkali-kali apakah Tahitian Noni Juice mampu mengobati ibunya.”Teman saya menjawab,’Insya Allah bisa’ ”.
Akhirnya pada Juli 2010,Sri mulai mengkonsumsi Tahitian Noni Juice, 60ml x 4x sehari,kemudian di turunkan 30ml x 4 x perhari.Setelah tiga minggu,ia menunjukkan perubahan.Ekspresi wajahnya segar dan mampu merespons pembicaraan orang lain.Ia juga sudah bisa berjalan.Dulu,Sri harus dimandikan orang lain.Tapi kini ia bisa buka baju sendiri,memakai handuk dan berjalan sendiri ke kamar mandi.Sejak pertengahan Agustus,ia tak pernah lagi beteriak-teriak.Tidurnya juga lebih nyenyak,tidak gelisah seperti dulu.melihat perkembangn ibunya Ratmoko , pun bernapas lega...






Baca Selengkapnya...

Jumat, 12 November 2010

Obat Polip, Obat Miom, Obat Kista | Kisal Mariani Manurung dalam Pengobatan Polip, Miom, Kista


Semua ini Berkat Tahitian Noni Juice

WANITA mana pun pasti dag dig dug jika didiagnisa mengidap kista dalam kandungan. Apalagi jika kista itu tidak sendirian, tapi disertai dengan Miom atau Polip di mulut rahim. Mariani Manurung pernah mengalaminya. Pada bulan Maret 2010, siklus haidnya terasa aneh. Biasanya ia hanya tiga hari ‘kedatangan bulan’, namun haid kali ini berlangsung 21 Maret sampai akhir minggu pertama bulan April. Sakit perutnya pun lebih hebat dari biasanya. Perutnya terasa mulas, bahkan pinggang pun ikut sakit. Tubuhnya lemas dan perutnya tampak membesar. USG awal hanya memperlihatkan adanya miom dalam rahim Mariani. Dokter hanya memberikan obat dan suntikan untuk mengecilkan miom itu. Namun ketika diperiksa pada minggu berikutnya, lebar miom memang mengecil, tapi panjangnya justru meningat. Dokter pun menyarankan agar miom itu diangkat. Sebelum mengiyakan saran dokter dan melakukan USG 4 dimensi. Ternyata, selain miom, ada kista juga di rahimnya. Dan melalui pemeriksaan pap smear, ditemukan polip di mulut rahimnya. Menurut dokter, jika polip ini dibiarkan, dalam waktu satu atau dua tahun bisa berkembang  menjadi kanker serviks. Untuk mengatasi kista dan miom-nya, Mariani menjalani terapi ozon. Sebenarnya untuk membasmi polip Mariani dengan laser, tapi ia menolak karena takut efek sampingnya.
Untuk sementara, biarlah ia melakukan terapi ozon dulu. “Baru dua kali terapi, ada saudara yang menganjurkan Tahitian Noni Juice pada saya. Langsung saya iyakan, tak peduli harganya yang relatif tingi. Saya lalu meminumnya tiga jam sekali, masing-masing 30 ml. Jadi delapan kali sehari. Saya kombinasikan dengan terapi ozon sekali seminggu,” kisah Martini. Ketika sudah melakukan lima kali terapi ozon dan menghabiskan tiga botol Tahitian Noni Juice @1000 ml, hasil USG Mariani cukup menggembirakan : kistanya sudah hilang, miomnya mengecil hingga sebesar biji kacang hijau, namun polipnya masih ada. Dokter menganjurkan laser, tapi Mariani bertekad untuk membasmi polipnya dengan Tahitian Noni Juice saja. Pada terapo kedua belas dan ketika Tahitian Noni Juice sudah habis tiga belas botol, miom Mariani musnah. Mulut rahimnya benar-benar bersih setelah terapi ke tujuh belas dan botol Tahitian Noni Juice kedua puluh tiga. “Saya bersyukur. Bahkan, yang tidak saya perkirakan, maag saya ikut hilang. Dulu, kalau capek atau stres, maag saya kumat, dada sesak, tangan  dan kaki berkeringat dingin. Sekarang sudah 80% berkurang. Semua ini berkat Tahitian Noni Juice.”






Baca Selengkapnya...

Kamis, 11 November 2010

Obat Kista, Obat Lumpuh | Testimoni Rosalina Simamora


“Enjoy Life!”
“Berkat Tahitian Noni Juice, kini saya menikmati hidup, Enjoy Life!”

Sudah 20 tahun Roslina harus hidup dengan berbagai gangguan penyakit. Awalnya, tahun 1990, ia menjalani empat kali operasi untuk mengeluarkan daging di dalam tumit kakinya. Selanjutanya, ia pernah mengidap kista di perut, rahim, mulut vagina dan payudara. Masing-masing berselang sekitar tiga tahun. Setiap ada kista muncul, Rosalina harus menjalani operasi pengangkatan kista. Total, ia menjalani depalap  kali operasi kista. Karena terlalu banyak dioperasi, ada efek negetif yang timbul Tulang0tulang Rosalina melemah. Ia merasa tak berdaya. Pada tahun 2005, ia lumpuh. Hanya kepalanya yang bisa digerakkan, sedangkan leher sampai ujung kakinya kaku. Untuk menguatkan kembali tulangnya dan membasmi kista-kista yang kemudian muncul kembali, Rosalina sudah mencoba berbagai pengobatan. Ia pernah mengonsumsi obat-obatan herbak, benalu teh, beragam jamu-jamuan dan berobat ke sinshe. Di sinshe, payudaranya yang sudah membusuk di sedot dengan alat. “Dokter menganjurkan agar payudara saya diangkat, tapi saya tak mau karena takut,” kenaNG Rosalina. Rosalina juga pernah mencoba terapi pemanasan darah dalam tulang, di sebuah rumah sakit. Namun tak satupun pengobatan ini yang memberikan hasil memuaskan. Wanita ini pun akhirnya memasrahkan diri pada Tuhan. Ia mulai menganggap penyakit sebagai sahabat, bukan usuh. Dengan begitu, ia terhindar dari stres. Pada bulan juli 2010, Rosalina pulang kampung ke Medan. Ia tak lupa membawa satu tas penuh berisi obat-obatan medis dan herbal yang rutin dikonsumsinya. Kaka iparny, Florida, yang melihat kondisi Rosalina dengan segepok obat-obatan itu lalu menawarkan Tahitian Noni Juice.
“Tadinya saya menolak karena sudah bosan mencoba obat ini itu. Tapi kakak ipar saya terus memaksa. Akhirnya saya minum jug, walaupun belum sepenuhnya rela. Prinsip saya, kalau saya meninggal, ada harapan kebangkitan. Tapi kalau saya hidup ya bersyukur. Tapi saya lihat, ipar saya dan keluarganyan sehat semua. Saya jadi tertrik,” jelas Rosalina.
Ia mulai mengonsumsi Tahitian Noni Juice tiga kali sehari, langsung 220 ml sekali minum. Dalam waktu sebulan, ia bisa mengangkat kaki. Lama-lama, ia bisa menggerakkan anggota tubuh lain. Pada bulan kedua, ia sudah bisa berjalan. Benjolan payudara dan perutnya pun sudah lenya.
“Saya belum berani memeriksakan diri ke dokter, apa kista-kista saya sudah benar-benar hilang atau belum. Saya trauma melihat rumah sakit. Yang jelas, saya tetap mengonsumsi Tahitian Noni Juice 220 ml x 3 perhari. Walaupun belum merasa 100% pulih, tapi rasa sakit saya sudah jauh berkurang. Kini saya bisa menikmati hidup. Enjoy Life!” katanya ceria.






Baca Selengkapnya...

Selasa, 09 November 2010

Obat Asma | Testimoni Sarinah dalam Pengobatan Asma


SOLUSI ASMA BERTAHUN-TAHUN
Menjelang Idul Fitri tahun 2009 lalu, tepatnya bulan November. Ibu Sarinah yang tinggal di daerah Manggarai, Jakarta Selatan melakukan perjalanan ke Bekasi mengunjungi cucunya. Sepulangnya dari Bekasi, kondisi Ibu Sarinah mendadak drop. Kepala pusing dan badan terasa gemetar.

Anak-anaknya mengira bahwa ibunya mengalami tekanan darah tinggi. Langsung saja diberi obat penurun tekanan darah. Namun kondisinya bukannya membaik, malah semakin memburuk. “Langsung saja saya bawa ibu ke rumah sakit terdekat,” ujar Sarwan, anak bungsu Ibu Sarinah.

Di rumah sakit, tekanan darah ibu Sarinah, tinggal 80. Tak pelak, infus menancap di lengannya dan selang oksigen di hidungnya. “Kondisi ibu, sangat lemah, kami anak-anaknya sangat khawatir. Tapi tetap berusaha tabah. Belum lagi penyakit asma ibu yang membuat ibu menjadi susah bernafas. Yang kami khawatirkan adalah terjadi lemah jantung, karena dokter rumah sakit telah mengindikasikan adanya kelemahan jantung pada ibu kami,” terang Sarwan.

Keesokan harinya, Sarwan teringat akan informasi yang pernah disampaikan temannya tentang Tahitian Noni Juice. “Dulu saya sempat antipasti saat diinformasikan mengenai khasiat Tahitian Noni Juice. Tapi kemudian saya kembali teringat dan segera memintanya ke rumah sakit untuk menjelaskan kepada kami sekeluarga.”

Setelah membeli dan mengantongi kebutuhan dosis untuk mengatasi sakit asma yang diderita ibu Sarinah, Sarwan dan keluarga segera memberikan kepada Ibu Sarinah. “Saya berikan 1x60ml, dan malam harinya tensi ibu berangsur normal yakni 120. Saat itu ibu pun mulai berkeringat dan (maaf) buang-buang air. Namun saya tidak khawatir, karena menurut teman saya, itu adalah proses detoksifikasi.”
Keesokan siangnya ibu Sarinah sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Karena kondisinya yang sudah stabil dan cenderung membaik, pihak dokter mengijinkannya untuk pulang. “Disamping obat, sampai sekarang ibu tetap mengonsumsi Tahitian Noni Juice. Bahkan hingga kini, tekanan darah ibu masih normal.
Dan yang lebih mengagumkan lagi, penyakit asma yang selama bertahun-tahun merongrongnya perlahan mulai sirna. Ibu sudah bisa berjalan agak jauh tanpa harus ngos-ngosan. Dan tertawa lepas tanpa harus merasa sesak nafas. Terima kasih buat Tahitian Noni yang telah menjadi produsen solusi permasalahan kamu sekeluarga."

Terbukti Tahitian Noni Juice dapat menjadi perantara sebagai obat asma






Baca Selengkapnya...

Senin, 08 November 2010

DBD | Rita Larasati Pembuluh Darah Pecah


“Mengkonsumsi Tahitian Noni Juice 30 ml setiap jam meminimalkan biaya rumah sakit yang membengkak”

ULANG TAHUN Rita ketujuh belas pada 2008 lalu menjadi momen yang takkan terlupakan olehnya. Pasalnya, saat itu Rita justru jatuh sakit. Demammnya naik turun selama seminggu. Namun belum ada bercak-bercak merah di kulitnya, sehingga keluarga tak mengira ia menderita DBD. Akhirnya, ia dilarikan ke rumah sakit. Disana, Rita pingsan. Setelah diperiksa, trombositnya tinggal 2.000. Ia positif menderita demam berdarah dengue (DBD). Ia juga didiagnosa mengidap tifus dan dan gangguan liver. Seminggu di rumah sakit, pembuluh darah Rita pecah. Ia muntah darah. Tak hanya keluar dari mulut, darah juga keluar dari hidung dan kemaluannya. Ibu Rita –Neneng Maryati—yang menungguinya bahkan pingsan melihat putrinya muntah darah. Dalam kondisi kritis inilah, sang kakak –Sopyan—teringat pada Tahitian Noni Juice. Sopyan memiliki usaha jasa ekspedisi. Sejak tahun 2007 sampai 2009, TNI menjadi salah satu kliennya. Sampai mengantarkan barang, Sopyan kerap membaca buku testimoni Tahitian Noni Juice. Ia tertarik melihat pengalaman kesembuhan banyak orang. Sopyan segera membelikan Tahitian Noni Juice untuk adiknya. Rita pun mulai mengkonsumsi Tahitian Noni Juice sebanyak 30 ml setiap jam.

Trombositnya yang tadinya naik turun merambat naik dengan stabil. Dua hari setelah itu, trombositnya pun sudah mencapai 24.000. sudah normal. Ia pun diperbolehkan pulang.

“ Saat Rita pulang, sisa obatnya masih sangat banyak. Nilainya mencapai Rp. 1,8 juta. Saya lalu mengusahakan agar sisa obat ini bisa ditukar dengan uang, atau paling tidak vitamin. Buat apa lagi obat sebanyak itu?” kata Sopyan. Untunglah pihak RS bersedia mengganti obatnya dengan uang. Sebenarnya, ada satu penyakit yang masih mengganjal ketika Rita pulang. Livernya masil belum beres. Ini menyebabkan Rita sering lemas dan demam. Dokter meresepkan obat yang wajib diminumnya selama sebulan penuh. Baru seminggu, Rita sudah alergi pada obat itu. Badannya merah-merah dan gatal.

Akhirnya, ia mengkonsumsi Tahitian Noni Juice tiga kali sehari, masing-masing 30 ml. Perlahan-lahan ia merasa sehat dan semakin pulih. Hingga kini, Rita tetap meminum Tahitian Noni Juice 30 ml Tahitian Noni Juice setiap hari, dua kali sehari.






Baca Selengkapnya...

Sabtu, 06 November 2010

Obat Sulit Buang Air Besar, Obat Lumpuh, Obat Jantung Lemah, Obat Tensi Rendah | Testimonial Maria Angelina Win Astini | Derita Panjang Selama 40 Tahun



“ Di tengah keputusasaan, Tuhan mengirim seorang sahabat yang memberikan satu liter Tahitian Noni Juice ”

SUNGGUH TERSIKSA rasanya tidak dapat buang air besar (BAB), apalagi bila diderita selama lebih dari 40 tahun. Dalam seminggu hanya bisa ke belakang satu kali. Itupun, rasanya sakit sekali. Beragam pengobatan medis dan alternatif dijalani, tapi hasilnya tak ada. Puncaknya saat 2004 silam, tubuh mendadak lumpuh sebagian (sebelah kanan). Jantung lemah, kepala sering pusing (efek gegar otak ringan) serta tensi darah turun drastis. Dokter memvonis saya kekurangan darah. Tapi untuk masalah BAB, solusinya tetap operasi, dan itulah yang saya takutkan. Di tengah keputusasaan, Tuhan mengirim seorang sahabat yang baru pulang dari Jerusalem. Dia memberi satu botol Tahitian Noni Juice. Selang sehari, hasilnya langsung terasa. BAB lancar dan normal. Keluhan lain seperti lumpuh, sakit kepala dan jantung berangsur membaik dalam dua minggu. Puji Tuhan yang telah mengirimkan Tahitian Noni Juice demi kesembuhan saya.






Baca Selengkapnya...

Rabu, 03 November 2010

Kanker Sumsum Tulang Belakang | Testimoni Keyla Diandra

Punya ‘Tulang’ lagi.
“Ketika ceck up ke dokter,sel-sel kankernya tak terlihat lagi,sel-sel baik di tubuhnya meningkat drastis menjadi 70%”
MUNGKIN tak banyak orang yang mengalami apa yang di alami oleh Keyla. Pada tahun 2008 lalu,ia tiba-tiba pingsan setelah terantuk (semacam) polisi tidur.Keyla merasa kakinya teramat ngilu,lalu tiba-tiba tak sadarkan diri. ia koma seminggu penuh dan harus dirawat di rumah sakit sejak Oktober-Desember 2008. Selama terbaring,Keyla tak bisa mengangkat tangan dan kakinya. sekujur badan nya lemah tak berdaya.ia bisa bicara,tapi hanya sepatah dua patah kata yang keluar dari mulutnya.Diagnosa awal dokter, Keyla menderita ANEMIA PLASTIC – keadaan dimana sel darah merah dalam tubuh tidak berfungsi,sehingga sel darah putih menjadi lebih dominan.  Akibatnya, Keyla seperti orang anemia yang lemah dan mudah pingsan, hanya keadaanya jauh lebih parah.  penyakit ini muncul ketika Keyla dalam kondisi tubuh yang droop karena lelah bekerja.beberapa waktu kemudian,diagnosa ini berubah. Keyla di vonis mengidap kanker sumsum tulang belakang.menurut hasil pemeriksaan,sel sel baik dalam tubuhnya tinggal 30%,sedangkan 70% sisanya sudah rusak.karena kondisinya tak kunjung membaik, keluarga akhirnya memutuskan agar Keyla di pulangkan dan di rawat di rumah saja.keadaanya masih parah. ia tak bisa berjalan tegap. terantuk kursi atau meja bisa membuatnya lemas seketika.”saya seperti tak punya tulang,”ucap Keyla. Ayahnya lalu memutuskan untuk memberikan Tahitian Noni Juice pada Keyla.Keyla pun mulai mengkonsumsi Tahitian Noni Juice 4x sehari,masing-masing dalam dosis 60ml.”3jam setelah minum Tahitian Noni Juice, saya pusing, berkeringat dingin dan muntah-muntah.rasanya seperti akan pingsan,”kenang Keyla”.ayahnya panik dan segera mencari info pada IPC TNI. Ternyata itu memang reaksi normal.karena itu,saya tetap meneruskan minum Tahitian Noni Juice. Saya sudah pasrah.apapun yang saya lakukan untuk bisa sembuh.”seminggu setelah rutin mengkonsumsi Tahitian Noni Juice, Keyla merasa jauh lebih sehat.untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan ia segar bugar,tubuhnya pun ‘bertulang’lagi alias kembali kuat.debar-debar jantungnya yang sebelumnya begitu hebat kini mereda.sebulan setelah itu,tepatnya Maret 2009, kondisi keyla sudah normal kembali ia bahkan sudah bekerja lagi.ketika check up ke dokter sel-sel kankernya tak terlihat lagi.sel-sel di tubuhnya meningkat drastis menjadi 70%.bahkan ketika melakukan medhical check up sebagai syarat melamar ke sebuah bank,hasil lab menunjukan Keyla sehat. tak terdeteksi satu penyakitpun dalam tubuhnya. Hingga kini, kondisi Keyla terus terjaga.ia masih tetap mengkonsumsi  Tahitian Noni Juice, sedikitnya satu kali dalam sehari.”saya amat bersyukur”tentu saja yang menyembuhkan saya adalah Tuhan.namun Tahitian Noni Juice juga menjadi semacam sugesti bagi saya.kalau kita percaya bahwa suatu akan menjadi media penyembuh, pasti kita akan sembuh.”






Baca Selengkapnya...

Selasa, 02 November 2010

Obat Myelodysplastic Syndrome, Obat MDS, Obat Praleukimia | Testimoni Harlenawati | Tahitian Noni Juice Bersinergi dengan Obat Medis

“ Dua dokter – ahli darah dan ahli liver – yang memeriksa kondisinya selepas dari RS tak menyangka ia bisa membaik sangat cepat ”

Pada Oktober 2009 lalu, Harlenawati tiba-tiba merasa tidak enak badan. Ia merasa lelah, lemas, tangannya bergetar-getar, dan jantungnya berdeber-debar. Ia berobat jalan ke sebuah rumah sakit dan dokter mendiagnosanya menderita hipertiroid. Dua hari kemudian, kondisi Harlenawati semakin payah. Ia lau dilarikan ke RS dan dirawat selama seminggu di sana. Saat ini, livernya mengeras, perutnya membesar dan badannya kuning. Demamnya naik turun. Meskipun tidak koma, ia tak mampu mengenali orang. Oleh dokter, kali ini dia didiagnosa mengidap anemiaplastic. Karena tak ada perkembangan, Harlenawati diboyong ke keluarga rumah sakit lain. Ia masuk RS kedua pada jumat malam. Selama tiga hari (Jumat, Sabtu, Minggu) tidak ada dokter khusus yang menangani mereka karena waktu itu akhir pekan. Saat inilah, suami Harlenawati – Zuli Norwanto-- teringat pada Tahitian Noni Juice yang pernah ditawrkan temannya. Sebelum menghubungi si kawan, Zuli menyempatkan untuk browsing di internet mengenai Tahitian Noni Juice. Setelah membaca berbagai informasi soal Tahitian Noni Juice, ia baru yakin dan menghubungi temannya. “Sebenarnya saya takut memberikan Tahitian Noni Juice pada istri,” kata Zuli. “Yang saya tahu, Tahitian Noni Juice bisa menurunkan tekanan darah. Padahal, tensi istri saya kala itu sudah sangat rendah. Akhirnya, saya hanya berani memberikan seperempat dari dosis yang dianjurkan: 15 ml Tahitian Noni Juice per dua jam.” Setelah empat hari mengonsumsi Tahitian Noni Juice, Harlenawati tidak lagi buang-buang air separah sebelumnya. Bisanya, selama di RS ia bisa menghabiskan 20 diaper per hari.inilah yang menyebabkan dehidrasi dan lemas.setelah mengonsumsi Tahitian Noni Juice, jumlah diaper yang di perlukannya perhari tinggal empat. Hari pertama konsumsi Tahitian Noni Juice, BAB-nya berwarna kehijauan. Hari kedua hitam dan hari ketiga merah. Rupanya racun-racun yang selama ini mengendap di liver telah keluar. Pemeriksaan sumsum tulang belakang menunjukkan kadar sel darah putih muda Harlenawati 22.000. ia positif menderita MDS atau praleukimia. Menerima vonis ini, konsumsi Tahitian Noni Juice tetap ia teruskan. Akhirnya, pada keempat belas di RS, ia diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Kadar leukosit, trombosit dan hemoglobinnya sudah mengikat. Kadar sel darah putih mudanya tak diketahui karena ia tidak mau melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang lagi. Ketika keluar dari RS, perut sebelah kanannya tidak lagi sekeras dulu. Pertanda livernya sudah tidak bengkak. “Pada 22 Desember, istri saya sudah bisa kembali bekerja. Ia sudah bisa jalan, bahkan naik tangga. Dua dokter -- ahli darah dan ahli liver -- yang memeriksa kondisinya selepas dari RS tak menyangka ia bisa sembuh. Istri lalu tetap mengkonsumsi Tahitian Noni Juice sekaligus obat medis. Tapi kami pilih-pilih, resep yang mahal tidak kami tebus.Ha...ha...ha...” kisah Zuli.






Baca Selengkapnya...